Profil Desa Tampingan
Ketahui informasi secara rinci Desa Tampingan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Tampingan, Kecamatan Boja, Kendal: Mengungkap potensi ekonomi, demografi, dan infrastruktur strategis. Temukan data terbaru mengenai pusat pendidikan, pemerintahan desa, dan geliat pasar lokal yang menjadi urat nadi perekonomian warga.
-
Pusat Pendidikan Strategis
Desa Tampingan menjadi tuan rumah bagi berbagai jenjang pendidikan, dari SD hingga SMP dan SMK, menjadikannya simpul penting bagi pengembangan sumber daya manusia di wilayah Boja.
-
Perekonomian Dinamis
Perekonomian desa ditopang oleh sektor jasa dan industri dengan Pasar Desa Tampingan sebagai pusatnya, serta didukung oleh acara periodik seperti Pasar Malam Tampingan Park yang menjadi atraksi lokal.
-
Lokasi dan Aksesibilitas Unggul
Berada hanya 1,5 km dari ibu kota Kecamatan Boja, Desa Tampingan memiliki keunggulan aksesibilitas dengan infrastruktur jalan yang baik, menghubungkannya secara efisien ke pusat layanan dan ekonomi yang lebih besar.

Berada di persimpangan antara tradisi agraris yang bertransformasi dan geliat industri modern, Desa Tampingan di Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menjelma menjadi sebuah wilayah yang dinamis dan strategis. Dengan keunggulan aksesibilitas, fasilitas pendidikan yang lengkap dan denyut ekonomi yang terus berdetak melalui pasar lokalnya, Tampingan memantapkan posisinya sebagai salah satu desa penyangga utama di bagian selatan Kabupaten Kendal. Profil ini menyajikan potret komprehensif Desa Tampingan, berdasarkan data faktual dan informasi terkini, menyoroti potensi serta arah pembangunannya di masa depan.
Geografi dan Demografi
Secara geografis, Desa Tampingan terletak pada posisi yang strategis di Kecamatan Boja. Letaknya yang tidak jauh dari ibu kota kecamatan menjadikannya wilayah yang mudah dijangkau. Berdasarkan data pemerintah desa, luas total wilayah Desa Tampingan yaitu 193,64 hektare. Lahan ini terbagi menjadi beberapa peruntukan utama, meliputi area permukiman warga, pekarangan, serta lahan persawahan yang meskipun tidak lagi menjadi tumpuan utama, masih menjadi bagian dari lanskap desa.
Desa Tampingan memiliki batas-batas administratif yang jelas. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan langsung dengan Desa Campurejo. Sebelah timur dibatasi oleh Desa Karangmanggis, sementara di sisi selatan berbatasan dengan Desa Salamsari. Adapun di sebelah barat, Desa Tampingan bersebelahan langsung dengan Desa Boja, yang merupakan pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi kecamatan.
Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kendal untuk tahun 2023, jumlah penduduk Desa Tampingan tercatat sebanyak 5.462 jiwa. Komposisi penduduk ini terdiri dari 2.751 penduduk laki-laki dan 2.711 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 193,64 Ha atau 1,9364 km², maka kepadatan penduduk di Desa Tampingan mencapai sekitar 2.821 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi, mencerminkan karakter wilayahnya sebagai kawasan permukiman yang berkembang pesat.
Pemerintahan dan Visi Pembangunan
Roda pemerintahan Desa Tampingan dijalankan oleh aparatur desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Saat ini, jabatan Kepala Desa dipegang oleh Drs. H. Abdul Mujib. Di bawah kepemimpinannya, pemerintah desa berkomitmen untuk mewujudkan visi pembangunan yang berfokus pada peningkatan kualitas layanan publik dan penguatan ekonomi kerakyatan. Komitmen ini tertuang dalam misi desa yang dipublikasikan secara resmi, salah satunya ialah "Membangun pasar rakyat untuk ekonomi menengah ke bawah" dan menyelenggarakan "Pelayanan administrasi desa yang ramah, cepat dan gratis."
Visi tersebut mencerminkan kesadaran pemerintah desa akan pergeseran struktur sosial-ekonomi masyarakatnya. Dengan mengutamakan pelayanan prima dan pemberdayaan ekonomi, pemerintah berupaya menjawab tantangan zaman sekaligus mengoptimalkan potensi yang ada.
Struktur administrasi Desa Tampingan terorganisasi dengan baik untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Wilayah desa terbagi ke dalam 4 dusun, yang meliputi Dusun Rejosari, Dusun Grajegan, Dusun Krajan, dan Dusun Pandansari. Keempat dusun ini secara keseluruhan membawahi 5 Rukun Warga (RW) dan 42 Rukun Tetangga (RT). Pembagian wilayah yang rinci ini bertujuan untuk mempermudah koordinasi, penyaluran informasi, serta implementasi program-program pembangunan hingga ke tingkat komunitas terkecil.
Perekonomian Lokal dan Denyut Usaha
Perekonomian Desa Tampingan menunjukkan transisi yang signifikan dari basis agraris menuju sektor jasa dan industri. Mayoritas penduduknya kini bermata pencaharian sebagai buruh pabrik di berbagai kawasan industri di sekitar Boja dan Kendal, serta sebagai buruh bangunan. Fenomena ini sejalan dengan perkembangan regional yang menjadikan kawasan Kendal sebagai salah satu tujuan investasi industri. Selain itu, sektor wirausaha atau ekonomi mandiri juga turut berkembang, memberikan warna pada lanskap ekonomi desa.
Jantung dari kegiatan ekonomi lokal berpusat di Pasar Desa Tampingan. Pasar ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat transaksi jual beli kebutuhan sehari-hari, tetapi juga sebagai ruang sosial bagi warga. Pemerintah desa menempatkan revitalisasi dan pengembangan pasar ini sebagai salah satu prioritas, menyadari perannya yang vital dalam menopang perekonomian warga, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Keunikan lain dari dinamika ekonomi Tampingan ialah keberadaan "Pasar Malam Tampingan Park". Berdasarkan informasi dari berbagai platform media sosial, pasar malam ini merupakan acara periodik yang digelar di lapangan desa. Kehadirannya menjadi magnet hiburan dan pusat keramaian temporer yang mampu menarik pengunjung dari desa sekitar. Acara seperti ini memberikan peluang ekonomi tambahan bagi pedagang musiman dan menjadi bukti bahwa ruang publik di desa dapat dioptimalkan menjadi arena ekonomi kreatif yang produktif.
Sarana Pendidikan dan Pengembangan SDM
Salah satu keunggulan utama yang dimiliki Desa Tampingan ialah kelengkapan fasilitas pendidikannya. Desa ini menjadi tuan rumah bagi institusi pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah, yang menjadikannya sebuah simpul pendidikan penting di Kecamatan Boja. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat beberapa sekolah negeri dan swasta yang berlokasi di Desa Tampingan.
Di tingkat pendidikan dasar, berdiri Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Tampingan yang telah terakreditasi A, menjadi fondasi pendidikan berkualitas bagi anak-anak di desa ini. Melangkah ke jenjang menengah pertama, di Tampingan terdapat SMP Negeri 2 Boja dan SMP NU 08 Boja. Keberadaan dua sekolah menengah pertama ini memberikan pilihan bagi para orang tua dan siswa sesuai dengan kebutuhan mereka.
Lebih lanjut, desa ini juga memiliki lembaga pendidikan tingkat kejuruan, yakni SMK Muhammadiyah 2 Boja. Kehadiran sekolah kejuruan ini sangat strategis karena dapat mencetak lulusan yang siap kerja dan terampil, selaras dengan kebutuhan tenaga kerja di sektor industri yang berkembang di Kabupaten Kendal. Lengkapnya sarana pendidikan ini merupakan aset berharga bagi Desa Tampingan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan daya saing generasi mudanya.
Infrastruktur dan Aksesibilitas
Infrastruktur merupakan tulang punggung konektivitas dan pembangunan suatu wilayah. Di Desa Tampingan, kondisi infrastruktur, khususnya jalan, tergolong cukup baik. Jalan-jalan poros desa yang menjadi akses utama telah mendapatkan sentuhan pembangunan, sebagian besar melalui program rabat beton yang didanai oleh alokasi dana desa pada tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini memastikan kelancaran mobilitas warga dan distribusi barang.
Meskipun jalan utama dalam kondisi baik, pemerintah desa mengakui bahwa jalan-jalan atau gang-gang yang lebih kecil di dalam permukiman masih memerlukan perhatian dan pemeliharaan berkelanjutan. Jarak Desa Tampingan yang hanya sekitar 1,5 kilometer dari ibu kota Kecamatan Boja dan sekitar 27 kilometer dari ibu kota Kabupaten Kendal memberikan keuntungan dari sisi aksesibilitas. Waktu tempuh yang relatif singkat ke pusat-pusat layanan pemerintahan, kesehatan, dan ekonomi membuat desa ini menjadi lokasi hunian yang ideal.
Akses terhadap layanan dasar seperti listrik juga sudah merata, dilayani oleh PLN. Sementara untuk kebutuhan air bersih, sebagian warga mengandalkan sumur pribadi dan sebagian lainnya terjangkau oleh layanan dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Tirto Panguripan, meskipun terkadang menghadapi gangguan layanan yang bersifat teknis seperti yang diumumkan secara berkala.
Kehidupan Sosial dan Layanan Kesehatan
Kondisi sosial budaya di Desa Tampingan masih diwarnai oleh nilai-nilai kebersamaan. Laman resmi desa menyebutkan bahwa semangat gotong royong masih kental di kalangan masyarakat. Tingkat kepedulian sosial dan hubungan antarwarga yang humanis menjadi modal sosial yang kuat untuk menjaga keharmonisan dan mendukung program pembangunan partisipatif.
Untuk layanan kesehatan, warga Desa Tampingan mengakses jaringan fasilitas kesehatan yang tersedia di tingkat kecamatan. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Boja II menjadi salah satu rujukan utama untuk mendapatkan layanan medis dasar dan lanjutan. Selain itu, jaringan kesehatan berbasis komunitas juga aktif melalui kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang secara rutin diselenggarakan di setiap dusun atau RW. Posyandu ini berperan krusial dalam memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, pemantauan gizi balita, serta program imunisasi.
Dengan demikian, meskipun tidak memiliki rumah sakit besar, sistem layanan kesehatan di Desa Tampingan terintegrasi dengan baik ke dalam jaringan kesehatan kecamatan, memastikan bahwa kebutuhan dasar kesehatan warganya dapat terpenuhi secara memadai.